Konsep Dasar Etika Keperawatan.
Pengertian etika keperawatan.
Keperawatan
merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap di kesejahteraan
manusia, yaitu dengan memberikan bantuan pada individu yang sehat maupun sakit
untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hari. Karena bidang garap
keperawatan adalah manusia, maka dibutuhkan suatu aturan guna menata hubungan
antara perawat dengan pasien, mulai dari tahap pengkajian sampai evaluasi.
Salah
satu aturan yang mengatur hubungan antara perawat-pasien adalah etika. Istilah
etika dan moral sering digunakan secara bergantian. Secara falsafah etika dan
moral ini tidak memiliki perbedaan (Ladd, 1978, lih, pada megan 1989).
Perbedaan antar etika dan moral hanya terletak pada dasar linguistiknya saja. Etika
berasal dari bahasa yunani yaitu ethikos-yang berarti adat-istiadat atau
kebiasaan-, sedangkan moralitas berasal dari dari bahasa latin yang juga
berarti adat-istiadat atau kebiasaan. Sumber lain menyatakan bahwa moral
mempunyai arti tuntutan prilaku dan keharusan masyarakat, sedangkan etika
mempunyai arti prinsip-prinsip dibelakang keharusantersebut. (Thompson dan
Thompson, 1981; lih Doheny, Cook, Stoper, 1982).
Dalam
oxford advance learner’s dictionary of current English, AS Hornby mengartikan
etika sebagai system dari prinsip-pronsip moral atau aturan-aturan prilaku.
Sedanghkan moral berarti prinsip-prinsip yang berkaitan dengan perbuatan baik
dan buruk.
Definisi
yang lebih jelas dikemukakan oleh Curtin, yaitu etika merupakansuatu disiplin
yang diawali dengan mengidentifikasi, mengorganisasi, menganalisis dan
memutuskan prilaku manusia dengan menerapkan prinsip-prinsip untuk
mendeterminasi prilaku yang baik terahdap terhadap situasi yang dihadapi
(MacPahil, 1988).
Berkaitan
dengan etika dan moral, terdapat pula istilah etiket yang merupakan cara atau
aturan yang sopan dalam hubungan social. Sedangkan etiket professional berarti
prilaku yang diharapkan bagi setiap anggota profesi untuk bertindak dengan
kapasitas profesionalnya (Tabbner 1981).
Etika
dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan menjadi prinsip-prinsip
yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk
menlindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semuaprofeso-termasuk
keperawatan-, yang mendasari prinsip-prinsip suatuprofesi dan tercermin dalam
standar praktik profesi (Doheny, Cook, Stoper, 1982).
Konsep
Moral Dalam Praktik Keperwatan.
Praktik
keperawatan, termasuk etika keperawatan, mempunyai beberapa dasar penting
seperti advokasi, akuntabilitan , loyalitas, kepedulian, rasa haru dan
menghormati martabat manusia. Diantara berbagai pernyataan ini yang lazim
termaktub dalam standar praktik keperawatan dan telah menjadi bahan kajian
dalam waktu lama adalah advokasi, akuntabilitas dan loyalitas (fry, 1991; lih.
Creasia, 1991).
1.
Advokasi.
Istilah advokasi sering digunakan dalam
konteks hokum yang berkaitan dengan upaya melindungi hak-hak manusia bagi
mereka yang tidak mampu membela diri.
Arti advokasi menurut ikatan perawat amerika/ANA (1985) adalah “melindungi
klien atau masyarakat terhadap pelayanan dan keselamatan praktik tidak sah yang
tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapa pun”.
Fry (1987) mendefinisikan advokasi
sebagai dukungan aktif terhadap setiaphal yang memiliki penyebab/dampak
penting. Definisi ini mirip dengan yang dinyatakan oleh Gadow (1983; lih.
Megan, 1989); bahwa advokasi merupakan dasar falsafah dan ideal keperawatan
yang melibatkan bantuan poerawat secara aktif kepada individu untuk secara
bebas untuk menentukan nasibnya sendiri.
Posisi perawat yang mempunyai jam kerja
8 sampai 10 atau 10 jam memungkinkanya mempunyai banyak waktu untuk mengadakan
hubungan baik dan mengetahui keunikan pasien sebagai manusia holistic sehingga
menempatkan perawat sebagai advokat pasien (curtin, 1986; lih. Megan 1989).
Pada dasarnya peran perawat sebagai
advokat pasien adalah member informasi dan member bantuan kepada pasien atas
keputusan apa pun yang dibuat pasien. Member informasi berarti menyediakan
penjelasan atau informasi sesuai dibutuhkan pasien. Memberi bantuan mengandung
dua peran, yaitu petan aksi dan petran nonaksi. Dalam menjalankan petan aksi,
perawat memberikan keyakinan kepada pasien bahwa merekan mampunyai hak dan
tanggungjawabdalam menentukan pilihan atau keputusan sendiri dan tidak tertekan
dengan pengaruh orang lain. Sedangkan peran nonaksi mengandung arti pihak
advokat seharusnya menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan pasien
(Kohnke, 1982; lih. Megan 1991).
Dalam menjalankanperan sebagai advokat,
perawat harus menghargai pasien sebagai individu yang memiliki berbagai
karakteristik. Dalam hal ini perawat memberikan perlindungan terhadap martabat
dan nilai-nilai manusiawi pasien selama dalam keadaan sakit.
2.
Akuntabilitas.
Akuntabilitas merupakan konsep yang
sangat penting dalam praktik keperawatan. Akuntabilitas mengandung arti dapat
mempertanggungjawabkan suatu tindakan yang dilakukan dan dapat menerima
konsekuensi dari tindakan tersebut (Kozier, erb 1991).
Fry (1990) menyatakan bahwa
akuntabilitas mengandung dua komponenutama, yakni tanggung jawab dan tanggung
gugat. Ini berarti bahwa tindakan yang dilakukan dilihat dari praktik
keperawatan, kode etik dan undang-undang dapat dibenarkan atau abash.
Akuntabilitas adapat dipandang dalam
suatu kerangkaistem hierarki, dimulai dari tingkat individu, tingkat intuisi/professional
dan tingkat social (Sullivian, Decker, 1988; lih. Kozier Erb, 1991). Pada tingkat
individu atautingkat pasien, akuntabilitas direfleksikan dalam proses pembuatan
keputusan tigkat perawat, kompetensi, komitmen dan integritas. Pada tingkat
intuisi, akuntabilitas direfleksikan dalam pernyataan falsafah dan tujuan
bidang keperawatanatau audit keperawatan. Pada tingkat professional,
akuntabilitas direfleksikan dalam standar praktik keperawatan. Sedangkan pada
tingkat soisal, direfleksikan dalam undang-undang yng mengatur praktik keperawatan.
3.
Loyalitas.
Loyalitas merupakan suatu konsep yang
pelbagai segi, meliputi simpati, pedulu dan hubungan timbal balik terhadap pihak yang secara profesional berhubungan
dengan perawat.ini berarti ada pertimbangan tentang nilai dan tujuan orang lain
sebagai nilai dan tujuan sendiri.hubungan profesional dipertahnkan dengan cara
menyasun tujuan bersama, menepati janji, menentukan masalah dan prioritas serta
mengupayakan pencapaian kepuasan bersama (Jameton, 1984; Fry, 1991; lih.
Creasia, 1991).
Loyalitas merupakan
elemen pembentuk kombinasi manusia yang memoertahankan dan memperkuat anggota
masyarakat keperawatan dalam mencapai tujuan. Dalam mempertahankan loyalitas,
tidak berarti tidak terjadi konflik. Loyalitas dapat mengancam asuhan
keperawatan, bila terhadap anggota profesi atau teman sejawat, loyalitas lebih
penting dari asuhan keperawatan.
Untuk mencapai kualitas
asuhan keperawatan yang tinggi dan hubungan dengan berbagai pihak yang
harmonis, maka aspek loyalitas harus dipertahankan oleh setiap perawat, baik
loyalitas terhadap pasien, teman sejawat, rumah sakit maupun profesi. Untuk mewujudkan
ini, AR. Tabbner (1981; lih. Creasia, 1991) mengajukan berbagai argumentasi.
a.
Masalah pasien lain
tidak boleh didiskusikan dengan pasien lain dan perawata harus bijaksana bila
informasi dari pasien harus didiskusikan secara profesional.
b.
Perawat harus
menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat dan berbagai persoalan, yang
berkaitan dengan pasien, rumah sakit atau pekerja rumah sakit, harus
didiskusikan dengan umum (terbuka dengan masyarakat).
c.
Perawat hatus
menghargai dan memberi bantuan kepada teman sejawat. Kegagalan dalam melakukan
hal ini dapat menurunkan penghargaan dan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga
kesehatan.
d.
Pandangan masyarakat
terhadap profesi keperawatan ditentukan oleh kelakuan anggota profesi (perawat).
Perawat harus menunjukan loyalitas terhadap profesi dengan berprilaku secara
tepat pada saat bertugas.
ETIKA DAN NILAI KEPERAWATAN
- Konsep Etika
- Pengertian
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan
sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan
yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu
kewajiban dan tanggung jawab moral.
Dari konsep pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa etika adalah
ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia
hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau
prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu:
a). Baik dan buruk
b). Kewajiban dan tanggung jawab.
- Tujuan
Etika profesi keperawatan merupakan alut untuk mengukur perilaku
moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat ukur ini, keputusan
diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang mengukur dan
mengevaluasi perilaku moral perawat. Secara umum tujuan etika profesi
keperawatan adalah menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien
kepada perawat, kepercayaan di antara sesama perawat, dan kepercayaan
masyarakat kepada profesi keparawatan.
Sesuai dengan tujuan di atas, perawat ditantang untuk mengembangkan
etika profesisecara terus menerus agar dapat menampung keinginan dan
masalah baru. Dan agar perawat manjadi wasit untuk anggota profesi yang
bertindak kurang professional atau merusak keparcayaan masyarakat
terhadap profesi keperawatan.
Menurut American Ethics Commision Bureau on Teaching, tujuan etika profesi keperawatan adalah mampu:
- Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik keperawatan.
- Membentuk strategi / cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi dalam praktik keperawatan.
- Menghubungkan prinsip moral / pelajaran yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada Tuhan, sesuai dengan kepercayaannya.
- Etika dalam Keperawatan
- Kode Etik Keperawatan
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang
menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan
kesehatan masyarakat. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun
oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui
Musyawarah Nasional PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989.
Kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16
pasal. Bab 1, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap individu, keluarga, dan masyarakat. Bab 2
terdiri dari lima pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat
terhadap tugasnya. Bab 3, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang
tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lain. Bab 4, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap profesi keperawatan. Bab 5, terdiri dari dua
pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap pemerintah,
bangsa, dan tanah air.
Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA) adalah sebagai berikut.
- Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan-pertimbangan status sosial atau ekonomif atribut personal, atau corak masalah kesehatannya.
- Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang bersifat rahasia.
- Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam oleh praktik seseorang yang tidak berkompeten, tidak etis, atau ilegal.
- Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang dijalankan masing-masing individu.
- Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
- Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab, dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
- Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi.
- Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningkatkan standar keperawatan.
- Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas.
- Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat.
- Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat Iainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan publik.
- Tanggung jawab Keperawatan
Tanggung jawab menunjukkan kewajiban. Ini mengarah kepada kewajiban
yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan secara professional.
Manajer dan para staf harus memahami dengan jelas tentang fungsi tugas
yang menjadi tanggung jawab masing-masing perawat serta hasil yang ingin
dicapai dan bagaimana mengukur kualitas kinerja stafnya. Perawat yang
professional akan bertanggung jawab atas semua bentuk tindakan klinis
keperawatan atau kebidanan yang dilakukan dalam lingkup tugasnya.
Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang
ditampilkan guna memperoleh hasil pelayanan keperawatan yang berkualitas
tinggi. Yang perlu diperhatikan dari pelaksanaan tanggung jawab adalah
memahami secara jelas tentang uraian tugas dan spesifikasinya serta
dapat dicapai berdasarkan standar yang berlaku atau yang disepakati. Hal
ini berarti perawat mempunyai tanggung jawab yang dilandasi oleh
komitmen, dimana mereka harus bekerja sesuai fungsi tugas yang
dibebankan kepadanya tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan
mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama
tersebut, perawat harus meyakini bahwa:
- Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai ternpat
- Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia
- Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan atau keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
- Nilai-nilai Keperawatan
Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing”
melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi
nilai-nilai keperawatan. Perkumpulan ini mengidentifikasikan
nilai-nilai keperawatan, yaitu:
- Aesthetics (keindahan)
Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan
kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas
dan kepedulian.
- Altruism (mengutamakan orang lain)
Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk
keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau
kemurahan hati serta ketekunan.
- Equality (kesetaraan)
Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi
- Freedom (Kebebasan)
Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri,
harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
- Human dignity (Martabat manusia)
Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia
sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan
dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
- Justice (Keadilan)
Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk
objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta
kewajaran.
- Truth (Kebenaran)
Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional.
- Hubungan Etika dengan Praktek Keperawatan
Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat diperlukan untuk
menempatkan etika, nilai-nilai dan perilaku kesehatan pada posisinya.
Perawat bisa menjadi sangat frustrasi bila membimbing atau memberikan
konsultasi kepada pasien yang mempunyai nilai-nilai dan perilaku
kesehatan yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karena pasien kurang
memperhatikan status kesehatannya. Pertama-tama yang dilakukan oleh
perawat adalah berusaha membantu pasien untuk mengidentifikasi etika
dan nilai-nilai dasar kehidupannya sendiri.
Perawat memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan yang
berkualitas berdasarkan standar perilaku etika yang etis dalam praktek
asuhan keperawatan. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari
pendidikan perawat dan berlanjut pada diskusi formal maupun informal
dengan sejawat. Perilaku yang etis mencapai puncaknya bila perawat
mencoba dan mencontoh perilaku pengambilan keputusan yang etis untuk
membantu memecahkan masalah etika. Dalam hal ini, perawat seringkali
menggunakan dua pendekatan yaitu :
- Pendekatan berdasarkan Prinsip
Pendekatan berdasarkan prinsip, sering dilakukan dalam etika untuk
menawarkan bimbingan untuk tindakan khusus. Beauchamp Childress (1994)
menyatakan empat pendekatan prinsip dalam etika antara lain :
- Sebaiknya mengarah langsung untuk bertindak sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonomi setiap orang
- Menghindarkan berbuat suatu kesalahan
- Bersedia dengan murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan segala konsekuensinya
- Keadilan menjelaskan tentang manfaat dan resiko yang dihadapi.
- Pendekatan berdasarkan Auhan Keperawatan.
Ketidakpuasan yang timbul dalam pendekatan berdasarkan prinsip dalam etika mengarahkan banyak perawat untuk memandang “care”
atau asuhan sebagai fondasi dan kewajiban. Hubungan perawat dengan
pasien merupakan pusat pendekatan berdasarkan asuhan, dimana
memberikan langsung perhatian khusus kepada pasien, sebagaimana
dilakukan sepanjang kehidupannya sebagai perawat. Perspektif asuhan
memberikan arah dengan cara bagaimana perawat dapat membagi waktu
untuk dapat duduk bersama dengan pasien, merupakan suatu kewajaran yang
dapat membahagiakan bila diterapkan berdasarkan etika.
Karakteristik perspektif dari asuhan menurut Taylor (1993) meliputi :
- Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan
- Meningkatkan penghormatan dan penghargaan terhadap martabat klien atau pasien sebagai manusia
- Mau mendengarkan dan mengolah saran-saran dari orang lain sebagai dasar yang mengarah pada tanggung jawab profesional
- Mengingat kembali arti tanggung jawab moral yang meliputi kebajikan seperti: kebaikan, kepedulian, empati, perasaan kasih sayang, dan menerima kenyataan.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa etika dalam praktek
keperawatan sangat berhubungan penting sebagai dasar atau landsasan yang
mengatur bagaimana cara perawat melakukan asuhan keperawatan
berdasarakan etika keperawatan agar dapat melakukan sesuai konsep dan
teori keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar